Nilai dan Peran Guru Penggerak Dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
Sebulan sudah saya mengikuti program Calon Guru penggerak
Angkatan 5 Kabupatan Bangka ini. Semakin banyak pembelajaran serta pengalaman
berharga yang saya peroleh dalam waktu satu bulan ini. Memperoleh ilmu dan pemahaman tentang Nilai
dan Peran seorang guru penggerak dalam ekosistem pendidikan di sekolah. Tak
hanya itu saya juga mmperoleh kesempatan untuk bertukar pengalaman baik dengan
sesama rekan calon guru penggerak lainnya saat pelaksanaan lokakarya 1.
Memahami jika kolaborasi merupakan faktor yang sangat penting untuk membangun
ekosistem pembelajaran yang benar-benar berpihak pada murid dengan memahami
kodrat mereka yang unik, tak sama satu dengan lainnya.
Pengalaman terbaik dalam dua minggu terakhir ini saya
rasakan saat melaksanakan kegiatan Aksi Nyata dalam rangka mengimplementasikan
Nilai dan Peran Guru dalam proses pembelajaran di sekolah. Untuk kesempatan ini
saya melaksanakan kegiatan Aksi Kreasi
Limbah sebagai salah satu kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan materi
terakhir pembelajaran Biologi yang saya ampu di kelas X, yaitu materi
Lingkungan. Dalam kegiatan ini saya mengajak peserta didik untuk menjadikan
limbah di lingkungan sekitar mereka menjadi sesuatu yang lebih berguna dan
bermanfaat, bahkan dapat bernilai ekonomis tentunya. Hal baik yang saya alami
dalam kegiatan ini adalah ketika saya mencoba melakukan suatu kegiatan yang
berpihak pada murid dimana pada peserta didik saya mempunyai kebebasan untuk
berkreasi dengan jenis limbah yang mereka pilih untuk menghasilkan sesuatu yang
lebih bermanfaat. Saya juga melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat, dalam
hal ini guru mata pelajaran ekonomi dan PKWU terkait nilai jual dan peluang
usaha dari setiap produk yang dihasilkan oleh peserta didik saya. Hal baik lainnya
terkait nilai inovatif dimana saya berupaya mengenalkan poster digital kepada
para peserta didik untuk mereka gunakan sebagai media promosi dari produk yang
mereka buat. Kegiatan ini saya rancang secara mandiri sebagai bentuk keprihatinan
terhadap banyaknya limbah di lingkungan peserta didik yang menumpuk dan tidak
termanfaatkan. Sedangkan kita tahu jika kebanyakan limbah-limbah tersebut
merupakan jenis limbah anorganik yang sulit diuraikan oleh bakteri. Saya juga
melakukan reflektif dengan meminta pendapat para peserta didik terkait
pengalaman dan perasan mereka terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Saya merasa bahagia sekaligus mendapatkan pengalaman yang
luar biasa saat melakukan kegiatan Aksi Kreasi Limbah bersama para peserta
didik saya tersebut. Melihat raut wajah bahagia mereka saat diberikan
kesempatan untuk berkreasi sesuai minat, serta diberikan kesempatan untuk
bekerjasama dengan teman-teman mereka. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Peran aktif peserta didik benar-benar terlihat dalam kegiatan ini. Mereka
diberikan kesempatan untuk menunjukkan kreativitas seluas-luasnya. Satu hal
yang membuat saya terharu. Ada salah seorang peserta didik meminta diberikan
kesempatan untuk melakukan kegiatan ini secara mandiri di rumah karena kreasi
yang dilakukannya tak mungkin dilakukan di sekolah. Peserta didik tersebut
ingin mengolah limbah batok kelapa yang banyak di sekitar rumahnya menjadi
bentuk briket. Saya menghargai pilihan peserta didik tersebut dan memberikan
kesempatan padanya untuk melaksanakan kegiatan tersebut dengan dokumentasi yang
terperinci terkait setiap tahapan kegiatan yang dilakukan. Dan briket batok
kelapa itu memang benar-benar dihasilkan olehnya dengan serangkaian proses yang
menurut saya sangat luar biasa. Ternyata memberikan kebebasan pada peserta
didik untuk berkreasi mampu menghasilkan sesuatu yang mungkin selama ini di
luar dugaan saya.
Banyak pelajaran yang dapat saya dapatkan dari kegiatan
Aksi Kreasi Limbah ini. Menumbuhkan peran aktif peserta didik pada proses pembelajaran
yang dilaksanakan dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan proses
pembelajaran yang berpihak pada minat mereka. Memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengeksplorasi kreativitas yang
mereka miliki merupakan satu proses yang memberikan makna tersendiri bagi saya.
Terkadang kita lupa jika setiap peserta didik merupakan pribadi unik yang
mempunyai minat dan kreativitas berbeda-beda. Pembelajaran yang kaku tak akan
memberikan kesempatan itu kepada mereka sehingga akan menjadikan mereka peserta
didik yang pasif dalam proses pembelajaran kita. Kesempatan untuk
bereksplorasi, mungkin itu yang kita abaikan selama ini. Dalam kegiatan ini
saya melihat banyak hal yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila muncul dalam
diri peserta didik saya. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia melalui kegiatan doa sebelum memulai pembelajaran, mandiri
dengan memilih sendiri limbah yang akan
mereka manfaatkan, bergotong-royong untuk membuat produk, berkebhinekaan global
tanpa memandang suku maupun ras, bernalar kritis untuk merancang tahapan
pekerjaan agar menghasilkan produk yang seperti mereka inginkan serta kreatif
dengan menciptakan produk-produk yang bernilai ekonomis. Satu hal baru yang
saya ketahui mengenai diri saya setelah kegiatan ini adalah ternyata
melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid akan menuntun saya untuk
memunculkan banyak hal-hal positif lainnya daam diri peserta didik saya.
Untuk penerapan kegiatan ini ke depannya, saya ingin lebih
melibatkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran yang saya
laksanakan. Saya yakin dan percaya melibatkan mereka dalam proses pembelajaran
merupakan satu upaya untuk menciptakan pembelajaran bermakna bagi mereka.
Memberikan peserta didik kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengeksplorasi
bakat dan minat, serta potensi yang mereka miliki tentunya akan membuat mereka
lebih merasakan sebagai bagian dari proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Banyak karakter-karakter positif yang dapat mereka munculkan dari kegiatan
berpihak pada murid yang kita lakukan. Setelah kegiatan ini saya akan berusaha
untuk lebih melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
perancangan berbagai bentuk kegiatan pembelajaran yang lebih memaksimalkan
peran aktif peserta didik di dalamnya.
Comments
Post a Comment