Suara, Pilihan, dan Kepemilikan Sebagai Bentuk Kepemimpinan Murid

 

Akhirnya selesai juga pembelajaran dalam Modul yang ke-10 ini yaitu terkait tentang Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid. Modul yang menjadi penutup rangkaian dalam pembelajaran di kegiatan program Pendidikan Calon Guru Penggerak yang memberikan banyak pemahaman kepada saya tentang peran guru dalam proses pendidikan dalam rangka mengembangkan tumbuh kembang murid dalam pembelajaran sesuai dengan filosofis Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Saya akan mencoba menyampaikan refleksi tentang kegiatan dua minggu terakhir ini terkait pembelajaran modul ini dalam bentuk segitiga refleksi.

Setelah pembelajaran modul ini saya akhirnya memahami bahwa murid perlu diberikan kesempatan untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui kepemimpinan murid. Saat murid dijadikan sebagai pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri maka kita sedang memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dengan dapat berkembang dengan baik. Peran guru di sini adalah sebagai pendamping agar murid dapat mengembangkan potensinya. Sebagai guru kita harus menyadari bahwa murid merupakan dasar bagi semua pengambilan keputusan yang ada di sekolah karena itu kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan tumbuh kembang kodrat mereka.Oleh karena itu pada saat perancangan program atau kegiatan pembelajaran di sekolah, kita harus menjadikan murid sebagai pertimbangan utama. Konsep kepemimpinan murid berakar dari prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan secara positif untuk mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Sebagai guru kita harus mendorong terjadinya kepemimpinan murid dengan memberikan kesempatan murid mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari serta bagaimana mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka. Murid juga dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan mereka sendiri. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dapat kita lakukan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan suara, pilihan ,dan kepemilikan mereka dalam proses pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini saya akhirnya mampu menyadari pentingnya melibatkan murid dalam kegiatan atau program yang ada di sekolah melalui pilihan, suara, dan kepemilikan murid. Melalui suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid akan mampu mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru hanyalah menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan kegiatan mereka. Saat kita berbicara tentang suara murid maka kita sedang berbicara tentang memberikan kesempatan kepada murid untuk mengkomunikasikan ide dan pendapat. Mempertimbangkan seorang murid adalah bagaimana kita memperdayakan murid agar memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perubahan. Mempromosikan suara murid dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan banyak cara misalnya melalui diskusi, memberi ruang ekspresi kreatif, memberi pendapat, pembelajaran secara pribadi. Sedangkan pilihan murid adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial lingkungan dan pembelajaran. Murid diberikan kesempatan untuk berada dalam kelompok yang sesuai dengan tujuan dan minatnya. Murid juga diberi kesempatan untuk memilih dan mengatur tempat belajar yang sesuai untuk mereka. Murid diberikan kesempatan untuk memilih lingkungan belajar yang paling mendukung untuk mereka belajar secara maksimal. Murid juga diberikan pilihan-pilihan untuk mengakses, berlatih, dan membuktikan penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam kurikulum. Beberapa cara guru untuk mendorong dan menyediakan pilihan bagi murid misalnya memberikan kesempatan pada murid untuk memilih kelompok, memberikan kesempatan murid untuk mengelola pengaturan kegiatan, menggunakan musyawarah, mengajak OSIS untuk membuat daftar kegiatan, memberikan kesempatan kepada murid untuk mempresentasikan hasil kerja atau proyek sesuai dengan gaya minat dan bakat mereka, memberikan kesempatan kepada murid untuk mengevaluasi pembelajarannya serta memberikan kesempatan pada murid untuk menentukan rencana jadwal atau agenda dalam melaksanakan pembelajaran. Kepemilikan murid akan membuat murid menjadi lebih bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri dan menunjukkan keterlibatan yang tinggi pada proses belajarnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan kepemilikan murid adalah memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih beberapa kegiatan yang mereka lakukan, memberikan kesempatan kepada murid berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, memberikan murid kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kelas, memberikan murid kesempatan untuk menilai diri sendiri dan terlibat dalam proses penilaian

Perasaan saya setelah mempelajari modul ini adalah sangat senang sekali juga sekaligus tertantang bagaimana kita mewujudkan kepemimpinan murid dalam program atau kegiatan yang ada di sekolah. Yang terjadi selama ini adalah proses pembelajaran itu dirancang oleh guru ataupun pihak sekolah. Walaupun memang bertujuan untuk murid ternyata selama ini saya telah abai melibatkan murid dalam proses pembelajaran yang kita laksanakan. Akhirnya saya merasa tertantang untuk berupaya bagaimana melibatkan pilihan dan suara murid dalam satu program kegiatan pembelajaran yang saya laksanakan, terutama pada proses pembelajaran saya di kelas sehingga kepemilikan mereka atas pembelajaran itu akan lebih tinggi. Tentunya hal ini akan membuat mereka lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang saya laksanakan. Tantangan ini menjadi lebih besar pada saat program yang dilakukan sekolah. Hal ini menjadi tidak mudah karena melibatkan banyak pihak tentunya. Tentunya tidaklah mudah memberi pemahaman kepada banyak pihak bahwa kepemimpinan murid itu akan dapat diwujudkan dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengelola kapasitas pembelajarannya sendiri. Guru dan murid akan  berhubungan sebagai mitra.

Setelah melaksanakan pembelajaran dalam modul ini akhirnya saya target saya berikutnya adalah bagaimana mewujudkan pilihan, suara, dan kepemilikan murid dalam berbagai proses program atau kegiatan yang ada di sekolah. Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat dan cepat karena akan melibatkan banyak pihak dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Tapi bagi saya ini merupakan hal yang harus dilakukan karena kepemimpinan murid sangat erat sekali dengan pembentukan karakter profil pelajar Pancasila yang menjadi visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa yang akan datang. Upaya menumbuhkan kepemimpinan murid tentunya akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk membangun profil positif dirinya yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai bentuk pengejawentahan profil Pancasila dalam diri seorang murid.

Sebagai penutup, akhirnya saya sangat menyadari sekali bahwa lingkungan menjadi salah satu faktor penting untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Layaknya padi yang hanya akan tumbuh subur pada lingkungan sesuai maka kepemimpinan murid pun akan tumbuh dengan lebih subur jika sekolah dapat menyediakan lingkungan yang cocok berupa lingkungan yang nyaman, aman, dan menyenangkan bagi murid. Lingkungan dimana guru, sekolah, orang tua, dan berbagai komunitas secara sadar mengembangkan kesejahteraan diri bagi murid secara optimal. Komunitas menjadi salah satu faktor berikutnya yang mempunyai keterlibatan penting untuk menumbuhkan kepemimpinan murid. Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program atau kegiatan pembelajaran di sekolah. Mulai dari komunitas keluarga, komunitas kelas dan antar kelas sampai komunitas sekolah dan komunitas sekitar sekolah bahkan termasuk komunitas yang lebih luas, mulai dari dunia usaha, pemerintah, DPRD, universitas, media, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Beberapa upaya yang dapat mempromosikan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid sebagai wujud kepemimpinan murid antara lain dengan membangun suasana yang menghargai murid, mendengarkan murid, dialog atau komunikasi dengan murid, menempatkan murid dalam kursi pengemudi bukan sebagai penumpang saja. Mendorong kepemimpinan murid akan memperbesar peluang kita untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar tentang berbagai keterampilan penting yang dapat digunakan lintas disiplin dan akan berguna bagi kehidupan murid di masa yang akan datang. Keterampilan-keterampilan ini akan membantu mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Mendorong kemampuan murid juga akan mampu menumbuhkan efikasi diri yang kuat sehingga diharapkan mereka akan percaya diri dan mampu membuat perubahan positif bagi dirinya sendiri dan orang lain di lingkungan sekitarnya. Dan pada akhirnya mereka akan tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Mari kita mulai mewujudkan kepemimpinan murid dengan melakukan hal yang sederhana misalnya dengan memberikan kesempatan dan mendengarkan suara dan pendapat yang mereka berikan saat melaksanakan pembelajaran di kelas.


Comments

Popular posts from this blog

Kolaborasi dan Komitmen Berkesinambungan Sebagai Dasar Membangun Budaya Positif

Aset Kita, Kekuatan Kita