Posts

Suara, Pilihan, dan Kepemilikan Sebagai Bentuk Kepemimpinan Murid

Image
  Akhirnya selesai juga pembelajaran dalam Modul yang ke-10  ini  yaitu terkait tentang  P engelolaan  P rogram  Ya ng  B erdampak  P ositif  P ada  M urid .   M odul yang menjadi penutup rangkaian dalam pembelajaran di kegiatan program  Pendidikan Calon G uru  P enggerak yang memberikan banyak pemahaman kepada saya tentang peran guru dalam proses pendidikan dalam rangka mengembangkan tumbuh kembang murid dalam pembelajaran  sesuai dengan filosofis Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara.  Saya akan mencoba menyampaikan refleksi tentang kegiatan  dua minggu terakhir ini terkait pembelajaran m odul ini dalam bentuk segitiga refleksi . S etelah pembelajaran modul ini saya akhirnya memahami bahwa murid perlu diberikan kesempatan untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui kepemimpinan murid .   S aat murid dijadikan sebagai pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri maka kita sedang memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pe

Aset Kita, Kekuatan Kita

Saat ini saya mencoba untuk menyampaikan refleksi Dwi mingguan yang ke-9  dalam Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka.   Kali  ini saya akan mencoba  untuk merefleksikan  materi pembelajaran dari modul 3.2  dengan judul Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya  yang sudah saya pelajari dalam waktu 2 minggu terakhir ini . Materi ini sungguh luar biasa sekali bagi saya yang sebelumnya tak paham apa-apa. Ternyata lingkungan sekolah sebagai sebuah ekosistem memiliki banyak sekali sumber daya/aset yang dapat dikelola secara optimal untuk mewujudkan proses pembelajaran yang berpihak pada murid. M ateri yang saya  peroleh dalam waktu dua minggu terakhir ini  terkait  Peran Pemimpin dalam P engelolaan sumber daya  menurut saya sungguh sangat sejalan  dengan peran saya sebagai calon guru penggerak . M ateri  dalam modul yang saya pelajari  ini memberikan pemahaman kepada saya bahwa banyak sekali sumber daya /aset  yang ada di sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk pen

Belajar Mengambil Keputusan sebagai Seorang Pemimpin

Image
Tak terasa saya berhasil menyelesaikan modul ke-8 di hari ini. Modul ke-8 ini memuat materi tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. mi dalam Modul ini banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan, memahami tentang proses, prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan serta mengaitkannya dengan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati.   Saya akan mulai melakukan refleksi terhadap kegiatan saya di 2 minggu terakhir setelah mempelajari modul tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin ini. Setelah pembelajaran modul ini saya akhirnya memahami bahwa ada perbedaan yang mendasar pada saat kita harus mengambil keputusan atas suatu kasus. Apakah tergolong kasus dilema etika atau bujukan moral. Kasus yang tergolong dilema etika akan terjadi ketika melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang sama-sama menjunjung tinggi nilai sebuah kebajikan tertentu, keduanya sama-sama benar namun saling bertentangan satu s

Koneksi Antar Materi Modul 3.1. (Kesimpulan dan Refleksi Pemahaman Modul)

Image
Koneksi Antar materi modul Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebjikan sebagai Pemimpin ini saya awali dengan berusaha untuk memahami sebuah kutipan ““Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik ( Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best ). Kaitan kutipan ini dengan modul  pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan menurut saya adalah sebagai seorang guru seringkali kita menghadapi sebuah dilema etika terkait proses pembelajaran yang kita laksanakan. Dua kepentingan saling berbenturan. Kita dihadapkan pada situasi untuk menyelesaikan satu materi sesuai dengan tuntutan kurikulum namun kondisi lain menyadarkan kita bahwa memampukan murid sesuai dengan ketercapaiannya masing-masing dengan mengutamakan pembentukan karakter murid, nilai dan prinsip yang kita anut juga amat penting. Mengajarkan mereka tentang proses untuk memahami materi secara holistik tentunya jauh lebih penting dar